03 Februari 2009

Obat Luka Bakar Alternatif

Nah.... pusing melawan luka bakar??? Ya, luka bakar merupakan salah satu problem kesehtatan yang banyak membuat orang bingung (khususnya dengan "jejak" bekas lukanya). Pengobatan luka bakar harus dilakukan segera setelah insiden (terkena air panas, tersundut putung rokok yang menyala, tersenggol knalpot PANAS, dll, dsb, dkk, dst) terjadi.
Nah, kalau dulu orang-orang siap sedia dengan mengoleskan pasta gigi, ada cara lain yang lebih ampuh. Oleskan segera madu pada bagian yang terluka.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Andrew Jull dari Klinik Universitas Auckland, Selandia Baru menyatakan bahwa madu bisa menjadi obat tradisional yang baik untuk mengatasi luka bakar.

Riset yang dilakukan terhadap 2.554 pasien dengan derita luka bakar yang berbeda-beda itu mencatat bahwa tingkat kesembuhan yang paling cepat terjadi pada pasien yang mengoleskan madu pada lukanya.

Ya, madu memiliki kemampuan untuk memperbaharui sel-sel yang rusak atau mati pada kulit, sekaligus merangsang tumbuhnya sel-sel baru. Tak hanya itu, madu juga berfungsi sebagai obat antibakteri.

Mengingat segudang manfaatnya bagi kesehatan, tak ada salahnya selalu menyediakan madu di rumah, bukan?
sumber: okezone

Mitos Dunia Kesehatan

Sejak masih di bangku sekolah dasar, kita kerap ditegur orang tua atau guru jika ketahuan membaca di ruangan yang bercahaya redup. Katanya, jika jadi kebiasaan, mata kita bisa rusak. Namun penelitian membongkar kebenaran mitos kesehatan itu telah dilakukan. Larangan membaca di tempat redup itu tidak ada kaitannya dengan kerusakan mata.

Selain mitos soal membaca di tempat minim cahaya itu, penelitian yang dimuat di British Medical Journal Jumat (21/12/2007) Penelitian dilakukan Aaron Carroll dan assisten professor pediatric di Regenstrief Institute, Indianapolis dan Rachel Vreeman itu pun membongkar mitos kesehatan lain.

Yaitu mengenai anjuran meminum air delapan gelas sehari agar tetap sehat. Para peneliti menyatakan tidak ada penelitian ilmiah mengenai klaim tersebut.

Penelitian yang dilakukan dua ilmuan Amerika Serikat (AS) itu memang memilih tujuh mitos tentang kesehatan yang beredar di masyarakat. Dalam penelitian, keduanya mencari arsip-arsip dan data untuk mendukung teori mereka.

Mereka menyimpulkan;

Membaca di tempat redup:
Membaca ditempat redup cahaya tidak akan menimbulkan kerusakan mata permanen. Paling-paling anda hanya akan menjadi lebih sering berkedip, dan sulit fokus.

Mencukur bulu kaki:
Kata para peneliti itu, tidak ada kaitannya mencukur bulu kaki dengan lebat atau tipisnya bulu yang tumbuh kemudian. Namun kesan kasar akan nampak jika sebagian bulu tidak tercukur dengan baik.

Memakan kalkun mengakibatkan ngantuk:
Kandungan tryptophan atau asam amino mempunyai peran penting mengkondisikan rasa ngantuk dan mood seseorang. Kalkun tidak memiliki asam yang melebihi ayam atau kornet sapi. Memakan banyak makanan dan minuman saat Natal lah yang memungkinkan penyebab rasa kantuk itu.

Kita hanya menggunakan 10 persen otak kita:
Mitos itu muncul pada awal 1907, tapi penelitan menunjukan tidak ada satupun area di otak manusia yang tidak aktif.

Rambut dan kuku tumbuh bahkan setelah manusia mati:
Ini kepercayaan yang mungkin muncul karena terlalu banyak membaca novel misteri. Para peneliti menyatakan, setelah manusia mati, kulit akan mengering dan susut. Itulah yang menimbulkan kesan seolah-olah kuku dan rambut menjadi lebih panjang.

Hand Phone (HP) berbahaya digunakan di rumah sakit:
Peneliti menyatakan kecil kemungkinan sinyal HP dapat mengganggu operasi alat-alat medis di rumah sakit.

sumber: okezone